Technopreneur Hebat Datang dari Teknik Industri, Benarkah?

Technopreneur hebat datang dari teknik industri, benarkah

Pernahkah Telutizen berpikir, mengapa banyak technopreneur sukses berasal dari lulusan Teknik Industri? Jawabannya sederhana, karena mereka ahli dalam membaca peluang meskipun dalam sistem yang rumit. Mahasiswa Teknik Industri tidak hanya belajar tentang pabrik dan produksi, tetapi juga dilatih untuk berpikir strategis

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa peran technopreneur semakin dibutuhkan, apa perbedaan entrepreneur dan technopreneur serta mengapa keterampilan mahasiswa Teknik Industri sangat cocok di dunia start-up. Bersiap semakin yakin kalau kamu memang calon technopreneur hebat berikutnya. Let’s dive in!

Apa Itu Technopreneur dan Kenapa Semakin Dibutuhkan?

Technopreneur adalah gabungan dari kata technology dan entrepreneur. Secara singkat, technopreneur adalah individu yang menciptakan bisnis berbasis teknologi untuk mengatasi masalah nyata di masyarakat.

Mereka menciptakan solusi baru dengan mengembangkan sistem yang jauh lebih efisien dengan dukungan teknologi. Dunia butuh lebih banyak solusi cerdas yang dapat diaplikasikan ke banyak bidang seperti transportasi online, fintech, sampai agritech.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, peluang untuk menjadi technopreneur semakin meluas. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika profesi ini menjadi salah satu yang paling dicari terutama jika kamu berasal dari latar belakang yang kuat secara sistematis dan analitis seperti jurusan Teknik Industri.

Perbedaan Technopreneur vs Entrepreneur

Banyak yang masih bingung terkait dengan perbedaan entrepreneur dan technopreneur. Keduanya memang merupakan pengusaha, namun pendekatan yang mereka ambil berbeda.

Entrepreneur lebih fokus pada aspek bisnis dan peluang pasar secara umum. Sementara itu, technopreneur adalah seorang inovator yang memanfaatkan teknologi sebagai dasar utama untuk menciptakan atau mengembangkan usaha.

Contohnya, alih-alih membuka toko fisik, technopreneur akan menciptakan platform e-commerce dengan fitur-fitur canggih. Technopreneur juga memiliki kedekatan yang lebih dengan dunia riset, pemrograman, dan otomatisasi dengan teknologi yang menjadi solusi untuk beragam masalah kompleks.

Skill Lulusan Teknik Industri yang Relevan untuk Dunia Startup

Yuk, kenalan dengan 3 kemampuan utama yang harus Telutizen kuasai kalau mau sukses jadi technopreneur!

1. Pemahaman Teknologi Sistem & Automasi

Dari otomasi proses, sistem cerdas, hingga pengembangan aplikasi digital—semua ini merupakan pendukung bisnis yang menjanjikan.

Melalui mata kuliah seperti Sistem Produksi dan Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi, kamu akan mempelajari cara mengenali proses industri serta sistem kerja yang dapat dioptimalkan dengan teknologi. Contohnya, beralih dari sistem manual ke sistem IoT atau workflow yang berbasis aplikasi.

2. Inovasi Berbasis Data dan Teknologi

Seorang technopreneur harus mampu menciptakan produk yang tidak hanya menarik, tapi juga data driven dan bisa berkembang. Apa artinya? Kamu perlu memahami cara mengumpulkan, mengolah, dan mengambil keputusan berdasarkan data.

Mata kuliah Statistika Industri dan Penelitian Operasional akan mengajarkan kamu cara menginterpretasikan data secara kuantitatif dan membuat simulasi keputusan yang didukung oleh teknologi. Contohnya, mengembangkan algoritma rekomendasi produk atau simulasi stok otomatis.

3. Desain Produk Digital & Value Creation

Produk digital dengan merancang user experience yang nyaman dan value proposition yang benar-benar menjawab kebutuhan pengguna. Melalui mata kuliah Perancangan Tata Letak Fasilitas dan Akuntansi Biaya, kamu akan belajar bagaimana merancang sistem (baik fisik maupun digital) yang efisien, ramah pengguna, dan hemat biaya. 

Ini akan menjadi dasar yang kuat ketika kamu ingin mengembangkan aplikasi, sistem logistik otomatis, atau bahkan platform berbasis AI.

Technopreneur Sukses dengan Latar Belakang dari Teknik Industri

Kenalan dengan Tim Cook, seorang lulusan Teknik Industri yang saat ini menjabat sebagai CEO Apple. Walaupun ia bukan pencipta iPhone, kemampuan analisis data, manajemen, dan eksekusi teknologi kelas dunia yang dimilikinya telah membantu Apple berkembang menjadi perusahaan raksasa global. Ini adalah contoh technopreneur yang berhasil menghubungkan teknologi dengan efisiensi bisnis.

Oleh karena itu, technopreneur adalah tentang kemampuan untuk melihat peluang, memahami sistem dan menciptakan solusi yang nyata. Perbedaan entrepreneur dan technopreneur, secara sederhana, terletak pada cara berpikir. Bukan hanya menjual ide, tetapi juga menjual teknologi yang dapat menyelesaikan masalah.

Jadi, kalau kamu tipe orang yang menyukai pemikiran strategis atau sering berperan sebagai “otak di balik layar” ketika menghadapi masalah, maka program studi  S1 Teknik Industri Telkom University cocok untuk kamu yang akan menjadi technopreneur hebat. #CreatingTheFuture lebih efisien bersama PTS Terbaik di Indonesia.

Penulis: Aisyah Noviani – D3 Sistem Informasi Angkatan 2024

Share

Berikan Rating & Feedback agar kami dapat meningkatkan layanan informasi kami.

Form Review Halaman Program Studi