Dari sekian banyak profesi yang berkaitan dengan jurusan teknik, terutama teknik fisika, profesi Instrument Engineer mungkin bukanlah opsi yang populer. Hal ini sangat berbeda dengan pekerjaan di bidang teknik lainnya, misalnya konsultan, data scientist, atau electrician.
Meski begitu, peran Instrument Engineer dalam industri modern sangatlah vital. Dengan menjadi Instrument Engineer, kamu berkesempatan kerja di perusahaan bergengsi, misalnya perusahaan minyak atau tambang, dan mendapat gaji puluhan juta.
Penasaran dan ingin tahu lebih lanjut? Yuk, cari tahu lebih dalam tentang profesi satu ini!
Apa Itu Instrument Engineer?
Apakah kamu pernah mengisi bahan bakar kendaraan di pom bensin?
Kalau kamu perhatikan, di mesin pengisian bahan bakar, biasanya terdapat perangkat untuk mengukur jumlah bahan bakar yang keluar. Jika perangkat tersebut rusak, tentu saja jumlah bahan bakar yang keluar tidak akan sesuai. Hal ini berpotensi menimbulkan kerugian, baik bagi kamu maupun pihak pengelola pom.
Nah, salah satu pekerjaan Instrument Engineer adalah mencegah kerusakan perangkat ukur tersebut.
Instrument Engineer adalah suatu profesi yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan kegiatan instrument engineering yang melingkupi proses perancangan, konstruksi, dan perawatan instrumen.
Dalam konteks engineering, ‘instrumen’ merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk mengukur, mengecek, mengontrol, serta merekam berbagai parameter atau variabel yang digunakan dalam proses industri. Beberapa contohnya adalah sensor, transmitter, atau data loggers.
Meski terkesan sederhana, profesi satu ini membutuhkan skill dan pengetahuan akan instrumen yang tinggi, karena erat kaitannya dengan berbagai aspek produksi, mulai dari keamanan hingga tingkat efisiensi.
Jobdesc Seorang Instrument Engineer
Apa saja tugas Instrument Engineer? Ini penjabarannya:
1. Merancang Spesifikasi dan Sistem Instrument
Proses ini bertujuan untuk menyesuaikan spesifikasi instrumen dengan kebutuhan industri secara spesifik. Kegiatan ini melibatkan pemilihan komponen, desain sistem kontrol instrumen, menentukan interface instrumen, hingga memastikan instrumen bisa terintegrasi dengan sistem kontrol.
2. Pemasangan Instrument
Proses ini mencakup instalasi, uji coba, dan penilaian kinerja instrumen. Di kegiatan ini, seorang Instrument Engineer perlu berkolaborasi dengan kontraktor serta memastikan kinerja instrumen sudah selaras dengan standar keamanan.
3. Kalibrasi, Perbaikan, dan Perawatan Instrument
Kalibrasi merupakan kegiatan penyesuaian alat ukur agar tetap akurat dan sesuai dengan standar. Selain itu, Instrument Engineer juga perlu melakukan perawatan instrumen secara berkala dan memperbaiki instrumen jika ada kerusakan.
4. Dokumentasi dan Pembuatan Laporan
Proses ini mencakup kegiatan dokumentasi sistem instrumen, terutama dokumentasi desain, spesifikasi, hingga tata cara pemakaian. Selain itu, seorang Instrument Engineer juga perlu menyiapkan laporan dan dokumentasi untuk pemenuhan syarat regulasi.
5. Memberikan Pelatihan
Seorang Instrument Engineer perlu memberikan pelatihan terkait cara penggunaan, perawatan, dan perbaikan sistem instrumen kepada tim yang menggunakan instrumen tersebut di lapangan.
Prospek Karier dan Potensi Gaji Instrument Engineer
Bidang instrument engineering menawarkan potensi karier yang menggiurkan di berbagai sektor industri, mulai dari minyak dan gas, manufaktur, hingga farmasi. Tak tanggung-tanggung, pekerja di bidang ini bisa membawa pulang gaji hingga Rp20 juta per bulannya.
Kamu lulusan Teknik Fisika dan tertarik bekerja di bidang ini? Ini beberapa prospek kerja Teknik Fisika di bidang instrument engineering:
1. Research and Development (RnD)
Dengan latar belakang keilmuan fisika, kamu bisa bekerja di bidang instrument engineering di bidang RnD. Kamu bisa mengembangkan teknologi dan teknik instrumen serta bereksperimen dengan desain dan kinerja sistem instrumen.
2. Pengembang Sensor
Lulusan Teknik Fisika bisa bekerja di bidang pengembangan sensor yang akan digunakan dalam sistem instrumen. Pekerjaan ini mencakup proses desain sensor dan proses uji coba sensor di segala situasi.
3. Data Analyst dan Signal Processing
Kalau kamu memiliki latar belakang signal processing, kamu bisa berkontribusi diproses analisa dan interpretasi data yang telah dikumpulkan dari berbagai sistem instrumen. Data tersebut bisa kamu gunakan untuk mengembangkan kinerja instrumen menjadi lebih efektif dan efisien.
4. Integrasi dan Otomasi Instrument
Seorang lulusan Teknik Fisika yang bekerja di bidang instrument engineer bisa terlibat dalam proses integrasi sistem instrumen dengan sistem lainnya, misalnya sistem kontrol yang lebih besar, sistem operasi otomatis, atau sistem koleksi data yang lebih besar.
5. Pembuat dan Pengawas Regulasi
Jika kamu enggan terlibat secara langsung dengan sistem instrumen, namun tetap ingin bekerja di bidang instrument engineering, kamu bisa memilih menjadi tim pembuat dan pengawas regulasi. Kamu bisa menyusun peraturan yang sesuai dengan standar industri dan melakukan audit penggunaan instrumen.
Belajar Instrument Engineering di Teknik Fisika Telkom University
Kamu tertarik untuk bekerja di bidang instrument engineering? Strategi terbaik untuk memuluskan jalanmu adalah dengan masuk ke Jurusan Teknik Fisika di Telkom University.
Program studi S1 Teknik Fisika merupakan bagian dari Fakultas Teknik Elektro. Prodi ini sudah meraih akreditasi “Unggul” dari BAN-PT dan sudah mencetak banyak lulusan yang berkualitas.
Mata kuliah Teknik Fisika dirancang untuk membekali mahasiswa dengan skill dan ilmu yang tepat untuk menjawab kebutuhan dunia kerja, terutama di tengah arus kemajuan teknologi seperti saat ini. Beberapa mata kuliah yang akan kamu dapatkan adalah Fisika, Matematika, Algoritma dan Pemrograman, hingga Manajemen.
Jurusan Teknik Fisika di Telkom merupakan gerbang pertama untuk memulai karier kamu sebagai Instrument Engineer. Yuk, daftar langsung dan #RaihMasaDepanmu bersama Telkom University!
