Menyusun CV adalah salah satu skill yang harus kamu miliki sebagai mahasiswa. Tak hanya fresh graduate saja yang harus punya CV, tapi mahasiswa aktif yang berniat mendaftar program magang atau beasiswa juga perlu memilikinya. Masih bingung cara membuatnya sendiri?
Nah, ini struktur format, serta contoh CV mahasiswa yang bisa kamu jadikan referensi. Temukan juga hal-hal yang harus dihindari saat membuat CV dalam pembahasan berikut!
Definisi Curriculum Vitae dan Fungsinya
Apa itu CV?
CV merupakan singkatan dari Curriculum Vitae, yang merupakan bahasa Latin yang memiliki arti “course of life”, alias “jalan hidup”.
Pemilihan nama tersebut tidak asal-asalan. Pasalnya, CV memang dimaksudkan untuk menjadi catatan perjalanan hidupmu.
Di dalam CV, kamu bisa mencantumkan seluruh informasi terkait riwayat akademis, pengalaman berorganisasi, pengalaman kerja, skill yang kamu punya, hingga pencapaian yang sudah kamu raih. Dengan kata lain, CV adalah ‘alat’ untuk memamerkan keunggulan dan keahlianmu.
Penggunaan CV identik dengan momen mencari kerja. Makanya, banyak mahasiswa yang baru menyusun CV hanya saat sudah lulus saja.
Namun, mahasiswa yang masih aktif berkuliah juga harus menyusun CV. Pasalnya, CV juga diperlukan dalam berbagai situasi, seperti:
- Mendaftar magang (internship) untuk program kerja praktik
- Mendaftar pekerjaan part-time, freelance, atau proyek riset
- Keperluan pendaftaran beasiswa
- Mendaftar kegiatan sukarela (volunteer)
- Pendanaan bisnis
- Pendaftaran bootcamp atau kursus berorientasi kerja
- Dan masih banyak lagi
Jadi, jika kamu belum punya CV, sebaiknya mulai susunlah mulai sekarang, agar kamu bisa menggunakannya sewaktu-waktu saat dibutuhkan.
Struktur dan Format CV
CV dengan struktur yang bagus memiliki kesempatan lebih besar untuk ‘mencuri hati’ pembacanya. Berikut informasi yang harus kamu cantumkan di CV:
1. Identitas Diri
Di bagian ini, cantumkan informasi penting terkait dirimu, serta cara untuk menghubungimu, misalnya dengan menyertakan:
- Nama lengkap
- Alamat singkat
- Nomor telepon
- Alamat Email
- Website pribadi atau media sosial profesional
2. Deskripsi Diri atau Tentang Saya
Bagian “Tentang Saya” di CV berfungsi untuk menggambarkan diri kamu dalam paragraf berisi 2-3 kalimat singkat. Beberapa informasi yang bisa kamu masukkan adalah keahlian, pengalaman, dan aspirasi karier kamu.
3. Riwayat Pendidikan
Cantumkan pendidikan terakhir yang kamu ambil, dan sertakan informasi berikut:
- Jenjang dan institusi pendidikan
- Waktu tempuh pendidikan
- IPK
Jika belum lulus, kamu bisa menyertakan informasi terkait jumlah semester yang sudah kamu tempuh, serta IPK terakhir yang kamu dapat.
Selain itu, kamu juga bisa menyertakan pendidikan non-formal, misalnya bootcamp atau kursus.
4. Pengalaman Profesional
Di bagian ini, kamu bisa mendaftarkan pengalaman profesional yang sudah kamu dapat, misalnya:
- Pengalaman kerja, magang, atau part-time
- Pengalaman ikut organisasi atau kepanitiaan
- Proyek riset
Jangan lupa, sertakan pula jangka waktu serta deskripsi singkat terkait tugas atau pencapaian yang sudah kamu dapatkan di pengalaman tersebut.
5. Portofolio (Opsional)
Jika punya, kamu bisa menyertakan link menuju portfolio-mu. Dengan begini, orang yang membaca CV-mu bisa langsung melihat karya yang sudah kamu buat.
6. Skill atau Prestasi
Terakhir, cantumkan informasi lain yang bisa mendukung pengalaman profesional kamu, misalnya:
- Daftar software khusus yang bisa kamu gunakan
- Sertifikasi kursus atau bahasa
- Prestasi atau penghargaan yang sudah diterima
- Publikasi penelitian
- Dan lain-lain
Contoh dan Template CV Gratis
Masih belum mendapat gambaran soal struktur dan format CV? Coba ambil inspirasi dari berbagai contoh CV berikut. Jika mau, kamu juga bisa unduh CV-nya secara gratis.
Contoh CV untuk Fresh Graduate:
Contoh CV Magang
Contoh CV Mahasiswa yang Masih Kuliah
5 Hal yang Perlu Dihindari saat Membuat CV
Sudah siap menyusun CV? Sebelum itu, pastikan kamu menghindari lima kesalahan ini:
1. Tidak Double Check Data
Pastikan kamu sudah mencantumkan data dengan sesuai dan lengkap, terutama di perihal data pribadi dan kontak.
Selain itu, pastikan kontak yang kamu cantumkan memang yang kamu gunakan. Hindari mengganti-ganti nomor ponsel atau menggunakan email yang tidak rutin kamu buka, supaya kamu tahu jika recruiter menghubungimu.
2. Tidak Cek Pengejaan
Meski sederhana, adanya typo alias salah pengejaan justru bisa berakibat fatal. Bisa-bisa, yang membaca CV kamu justru berpikir kalau kamu tidak melakukan persiapan yang baik dan kurang peka pada detail.
3. Terlalu Banyak Hiasan Visual
Untuk keperluan formal, misalnya untuk mendaftar pekerjaan, hiasan visual yang terlalu ramai justru bisa menghambat proses perekrutan.
Pasalnya, saat ini, banyak perusahaan tidak membaca CV satu per satu, melainkan menggunakan aplikasi sortir CV (ATS). Jika CV milikmu terlalu banyak hiasannya, kata kunci penting justru jadi tidak terbaca, dan CV-mu terlewat begitu saja.
4. Tidak Cek Ulang Saat Mengubah Format CV
Menggunakan template CV gratis tidak ada salahnya. Namun, jika kamu ingin mengubah formatnya, pastikan kamu mengecek file akhirnya terlebih dulu sebelum dikirimkan.
Pasalnya, beberapa software bisa mengubah posisi tulisan atau gambar di CV-mu, sehingga berisiko membuat CV terlihat berantakan.
5. Berbohong di CV
Ini merupakan kesalahan yang sangat fatal, dan berisiko menodai nama baikmu di kalangan recruiter. Pastikan informasi yang sudah kamu tulis di CV adalah fakta sebenar-benarnya. Pasalnya, kebohongan justru akan terbongkar saat proses wawancara, atau justru saat mulai bekerja.
Itulah contoh CV mahasiswa dan template gratis yang bisa kamu gunakan, dan bebas kamu modifikasi. Selalu ingat untuk menghindari kesalahan di atas, ya. Selamat menyusun CV!