Kamu mungkin sudah tidak asing dengan istilah gap year? Gap year adalah istilah untuk seseorang yang tidak langsung melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Saat ini, istilah gap year menjadi populer dan banyak diperbincangkan oleh siswa kelas 3 SMA/SMK. Apa yang dimaksud dengan gap year dan kenapa memilih untuk gap year?
Apa Itu Gap Year?
Pengertian gap year secara sederhana adalah tahun jeda. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris yaitu gap dan year. Gap mempunyai arti celah atau jeda, sedangkan year berarti tahun.
Singkatnya gap year adalah tahun jeda yang diambil setelah lulus SMA/SMK atau tahun jeda sebelum masuk ke perguruan tinggi. Seorang gap year bukan tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi, melainkan mengambil waktu sejenak sebelum masuk ke perguruan tinggi. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi seseorang, utamanya calon mahasiswa, yang mengambil pilihan ini.
Alasan Mengambil Gap Year
Di negara-negara maju, gap year sangat populer dan banyak diminati. Banyak siswa memilih jeda 7-8 bulan sebelum masuk ke perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri sebelum masuk ke perguruan tinggi.
Namun sayangnya di Indonesia, gap year sendiri masih belum banyak peminatnya. Beberapa orang memilih gap year bukan karena keinginan dari awal, biasanya lebih karena tidak diterima di perguruan tinggi yang diinginkan.
Ada beberapa alasan kenapa harus gap year, di antaranya yaitu:
1. Belum Diterima di PTN dan Jurusan yang Diinginkan
Alasan umum mengambil gap year adalah belum diterima di PTN dan jurusan yang diinginkan. Seleksi masuk PTN memang tidaklah mudah, biasanya para fresh graduate SMA/SMK memilih untuk gap year 1 tahun dan mencoba seleksi di tahun depan.
2. Kondisi Finansial yang Belum Stabil
Alasan lainnya memilih gap year adalah kondisi finansial yang belum stabil. Seseorang dengan kondisi ekonomi yang kurang biasanya akan memilih bekerja terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berkuliah.
3. Ingin Refreshing sebelum Belajar Lagi
Banyak juga yang memilih gap year karena bosan atau jenuh belajar. Mengambil gap year 1 tahun untuk refreshing bisa menjadi alternatif pilihan untuk kamu yang ingin sejenak jeda sebelum belajar lagi.
4. Ingin Menambah Pengalaman Baru
Ada juga yang mengambil gap year karena ingin menambah pengalaman baru. Beberapa orang sengaja mengambil pilihan ini karena banyak aktivitas yang bisa menambah pengalaman, misalnya belajar bahasa Inggris.
5. Alasan Pribadi Lainnya
Masih banyak alasan pribadi lainnya seseorang mengambil gap year, seperti sakit, masih dalam masa pemulihan dan lainnya.
Manfaat Melakukan Gap Year
Mengambil gap year sebenarnya mempunyai banyak manfaat. Bahkan, universitas top dunia, Harvard College, menyarankan murid tingkat atas mengambilnya sebelum masuk kuliah untuk menghabiskan waktu dengan cara lain yang bermakna atau melakukan pengembangan diri.[1] Sebab, memang ada banyak manfaat gap year yang diambil dari berbagai sumber, antara lain:
1. Lebih Siap Menghadapi Perguruan Tinggi
Apakah gap year buruk? Tidak juga. Pasalnya kamu akan mempunyai waktu belajar yang lebih banyak lagi dan siap secara mental menghadapi dunia pendidikan tinggi. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa mengambil jeda setahun memiliki dampak positif terhadap prestasi akademik siswa di perguruan tinggi, lho.[2]
2. Lebih Mengenal Diri Sendiri
Selama gap year kamu juga bisa mengenal diri sendiri lebih baik. Kamu bisa menemukan jati diri dan apa tujuan serta keinginan untuk masa depan kamu.
3. Mengembangkan Minat dan Skill Baru
Ada banyak hal baru yang bisa kamu pelajari selama masa jeda ini. Menurut penelitian, para siswa yang mengambil gap year sebelum masuk kuliah mengaku mendapat banyak manfaat, terutama dalam pengambangan diri dan belajar skill baru.[3]
4. Dapat Beristirahat Sejenak dari Burnout Dunia Pendidikan
Kamu yang sudah lelah dengan belajar bisa beristirahat sejenak dengan mengambil gap year. Dengan jeda sejenak bisa membantu memulihkan mental dan semangat kamu.[4]
Kegiatan selama Gap Year
Berdasarkan beberapa manfaat di atas, tentu kalau ingin gap year-mu bermakna, kamu harus merencanakan dan mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Adapun rekomendasi kegiatan yang bisa kamu lakukan selama melakukan gap year antara lain:
1. Menjadi Volunteer atau Relawan
Kamu bisa menjadi relawan atau volunteer selama gap year. Misalnya saja menjadi relawan di taman bacaan atau ikut dalam kegiatan sosial.
2. Traveling Menjelajahi Tempat Baru
Masa gap year bisa kamu manfaatkan untuk traveling menjelajahi tempat baru. Kamu bisa mengeksplorasi banyak tempat selama gap year.
3. Belajar Persiapan Masuk PTN
Tentu saja kamu yang ingin masuk perguruan tinggi, bisa belajar dengan lebih fokus untuk persiapan tes masuk tahun depan.
4. Kursus Keahlian Tertentu
Agar tidak jenuh dan bingung mau apa selama gap year, cobalah untuk ikut kursus., misalnya TOEFL atau IELTS. Dengan ikut kursus, skill kamu bisa bertambah.
5. Kerja Part Time untuk Menambah Pengalaman
Kamu juga bisa mengambil kerja part time untuk menambah pengalaman dan uang saku tambahan.
Apakah kamu tertarik untuk melakukan gap year? Tenang saja, kuliah setelah gap year bisa kamu lakukan. Bahkan, kamu bisa lebih tepat memilih jurusan kuliah.
Bagi kalian yang memilih untuk gap year dan ingin kuliah, bisa tetap berkuliah di Telkom University lho! Karena di Telkom University tersedia jalur seleksi pendaftaran yang bisa diikuti para gap year setiap tahunnya. Informasi pendaftarannya bisa kamu dapatkan di link ini.
Dengan tahu gap year bisa menjadi tahun jeda yang menguntungkan dan bermanfaat, tentunya bisa menambah referensi rencana kamu setelah lulus SMA/ SMK, bukan? Jangan salah pilih jurusan dan universitas setelah gap year ya! Kamu masih bisa #RaihMasaDepanmu bersama Telkom University.