Ada dua pandangan terhadap masifnya penggunaan artificial intelligence dalam berbagai industri saat ini, yakni magic dan revolusi yang menghilangkan pekerjaan bagi manusia. Terlepas dari perbedaan pandangan ini, tren AI global sangat menarik untuk diikuti.
Alasannya, teknologi terbaru ini bisa sangat mempermudah kamu untuk melakukan berbagai hal. Yuk, pahami lebih jauh tentang evolusi artificial intelligence dan tren terkininya, hingga masa depan AI beserta penerapannya di sini!
Evolusi AI
Pada dasarnya, AI (Artificial Intelligence) sudah ada sejak tahun 1950-an. Di awal kemunculannya, AI punya aturan dan pola yang sangat sederhana. Namun, seiring waktu kini AI menjadi lebih kompleks dan punya kemampuan yang lebih luas.
Di tahun 2000-an, data science mulai diperkenalkan sebagai paradigma baru. Ini selaras dengan algoritma pembelajaran mesin mulai diterapkan.
Sepuluh tahun kemudian, AI mulai semakin canggih dengan kemampuan untuk mengenali gambar, NLP, hingga machine translation. Hingga akhirnya, saat ini ChatGPT menjadi gelombang terbaru.
Tren AI Global
Salah satu aplikasi AI yang muncul memiliki fungsi mengenali tulisan tangan. Aplikasi ini digunakan layanan pos untuk membaca alamat di amplop. Dunia berubah, begitu juga AI.
Berikut adalah beberapa tren penggunaannya yang terus mengalami perkembangan signifikan dan memiliki potensi besar mewujudkan transformasi dunia oleh AI:
1. Generative AI
Tren ini bermula dengan AI penghasil gambar dan berlanjut dengan ChatGPT. Sejak saat itu, generative AI menunjukkan momentum karena mudah diakses dan digunakan. Generative AI juga menawarkan value yang sesungguhnya bagi kebutuhan personal dan bisnis.
Kecerdasan buatan satu ini akan terus berkembang karena investasi besar di baliknya. Investasi yang masif juga menjadi awal munculnya tools-tools terbaru untuk membuat teks, gambar, video, hingga audio dengan kemampuan yang lebih baik.
2. Workplace AI
AI bukan hanya “mainan” yang menarik untuk kamu otak-atik. Lebih dari itu, AI bisa membawa dampak besar bagi bisnis karena dapat membantu meningkatkan produktivitas. Misalnya saja meminimalkan ketidakakuratan teks, membuat content planning untuk blog dan postingan media sosial, menyaring topik kompleks untuk audiens target, dan sebagainya.
Namun beberapa orang mungkin merasa khawatir AI akan merebut posisi mereka di dunia kerja. Potensi ini memang ada, namun kamu perlu memahami bahwa AI juga menciptakan banyak lapangan kerja baru.[1]
Karena itulah, semua tenaga kerja harus beradaptasi dan memiliki skill baru. Ini karena beberapa skill akan usang dan terganti secara otomatis. Sementara, skill terkait dengan kemampuan adaptasi, kreativitas, penilaian analitik, hingga kecerdasan emosional menjadi sangat penting dan tetap tidak tergantikan.
Jadi, secara umum adopsi kecerdasan buatan di tempat kerja akan meningkatkan proses, produktivitas, dan hasil sementara secara simultan AI juga akan menggantikan dan menciptakan pekerjaan baru.
3. Multimodal AI Models
Kecerdasan buatan dengan konsep multi modalitas menjadi salah satu tren yang menonjol dalam perkembangan AI. Kamu tentu sudah biasa dengan model AI yang berfokus memproses informasi dari satu modalitas, bukan?
Nah, kini dengan multimodal deep learning, kita bisa melatih model untuk menemukan hubungan antara tipe modalitas yang berbeda. Dalam praktiknya, jika hal ini tercapai, maka kamu akan mendapatkan AI yang bisa mengubah teks ke gambar, gambar ke video, teks ke audio, dan seterusnya.
Penerapan AI dalam Berbagai Industri
Hampir semua sektor industri bisa mengadopsi penggunaan AI sesuai dengan kebutuhannya. Menerapkan AI akan membuat workflow lebih efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa penerapan AI di berbagai sektor industri:
1. Healthcare
AI di industri kesehatan menjanjikan sistem operasional yang lebih efisien. Semua proses mulai dari back office hingga perawatan pasien jadi lebih mudah.
Contohnya:
- Chatbot AI bisa berperan sebagai asisten perawat untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait kesehatan, mengirimkan laporan ke dokter, hingga menjadwalkan kunjungan pasien.
- Penerapan AI juga bisa mengurangi risiko kesalahan pemberian dosis obat dan penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Manufacturing
Dalam sektor industri manufaktur secara umum, AI memiliki peran yang cukup banyak. Contohnya seperti mencegah terjadinya masalah di masa depan dengan memprediksi kerusakan alat sehingga penanganan bisa dilakukan secara akurat. Pabrik juga menggunakan AI untuk secara otomatis mendeteksi ketika orang atau benda berada dalam jarak yang tidak aman dari mesin.[2]
Perusahaan juga bisa menggunakan AI di berbagai sektor seperti logistik, management supply chain, kendaraan otomatis, alat-alat dalam pabrik, quality control, warehouse management hingga operasi IT.
3. Transportasi
AI bisa menyediakan solusi untuk berbagai masalah terkait transportasi. Contohnya adalah kendaraan otomatis, deteksi pedestrian, pengelolaan lampu lalu lintas, prediksi waktu perjalanan, monitoring kondisi jalan, manajemen parkir, deteksi insiden kecelakaan, pengenalan plat kendaraan, hingga monitoring pengendara.
Jadi, penggunaan AI diharapkan bisa membuat masing-masing mobil berinteraksi satu sama lain dan juga interaksi dengan infrastruktur jalan.
4. Pendidikan
AI tidak hanya berpengaruh terhadap proses belajar siswa, namun juga cara tenaga pendidik mengajar. Beberapa contoh penerapan AI di sektor pendidikan adalah sebagai berikut:
- Personalized learning yakni proses belajar yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa.
- Tugas dan penilaian otomatis yang bisa mengoptimalkan penilaian lebih akurat dan objektif.
- AI juga dapat membantu tenaga pengajar membuat konten lebih inovatif, kreatif, dan sesuai kebutuhan.
Nah, apakah kamu sudah siap dengan tren AI global ke depannya? Yuk, jadi lulusan yang lebih tech savvy dengan daftar langsung ke Telkom University dan #RaihMasaDepanmu. Kami menyusun kurikulum terbaik agar civitas akademika punya skill mumpuni saat masuk ke dunia kerja.