Industri kreatif menjadi salah satu lini yang perkembangannya sangat pesat. Tidak heran kalau jurusan Digital Content Broadcasting menawarkan jembatan bagi para penggiat kreatif ke arena global.
Dengan fokus pada penciptaan, pengelolaan, dan distribusi konten digital, jurusan ini menawarkan materi yang komprehensif: teknik produksi dan dinamika interaksi manusia dengan teknologi.
Maka dari itu, artikel ini akan menjawab secara detail kenapa jurusan Digital Broadcasting adalah pilihan para content creator di masa depan.
Apa Itu Jurusan Broadcasting?
Broadcasting atau penyiaran merupakan bagian dari industri media. Oleh karena itu, keberadaan Jurusan Penyiaran ini secara khusus menyiapkan mahasiswa memasuki dan berinovasi di industri media. Fokus utamanya adalah pada penciptaan, manajemen, dan distribusi konten melalui berbagai platform.
Sementara itu, Digital Broadcasting berdiri sendiri sebagai sebuah jurusan yang memenuhi tuntutan era yang berbasis serba-internet. Sehingga, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu praktis dan teori untuk bekerja di outlet media tradisional, tapi juga berhasil dalam lingkungan report apa pun.
Singkatnya, jurusan ini mengajak mahasiswanya belajar menulis, merekam, mengedit, memproduksi, dan menyutradarai video untuk platform penyiaran, digital, dan streaming.
Perbedaan Broadcasting Tradisional dan Digital Broadcasting
Secara keseluruhan, digital content broadcasting menawarkan keleluasaan dan interaksi dengan audiens yang lebih luas. Bahkan konten penyiaran digital juga dapat diakses oleh siapa saja dari seluruh penjuru dunia.
Berikut adalah perbandingan perbedaan utama antara traditional broadcasting dan penyiaran digital.
Penyiaran Tradisional | Penyiaran Digital | |
---|---|---|
Media Distribusi | Berupa televisi dan radio serta medium fisik lainnya, sehingga sifat komunikasinya berjalan satu arah. | Internet adalah media utamanya, sehingga memungkinkan untuk berbagai platform digital seperti YouTube, podcast, dll. |
Model Interaksi | Melalui metode tidak langsung, seperti surat atau telepon. | Tersedia kolom khusus untuk berinteraksi, mulai dari komentar, polling, hingga live streaming. |
Format Konten | Memiliki format dan standar yang sudah ditetapkan. | Durasi dan format sangat fleksibel sehingga penciptanya bisa bereksperimen lebih leluasa. |
Kontrol Konten | Konten tayang terjadwal sesuai timeline stasiun atau network. | Kreator memegang kendali penuh akan konten dan jadwal tayang. |
Jangkauan Audiens | Tergantung area siaran dan jangkauan frekuensi. | Jangkauan lebih global dan dapat diakses seluruh dunia dengan koneksi internet. |
Biaya | Investasi untuk alat dan infrastruktur lebih besar. | Relatif lebih rendah. |
Mengapa Memilih Jurusan Digital Content Broadcasting?
Memilih jurusan ini merupakan langkah cerdas untuk siapa saja yang ingin berkarier di dunia media dan komunikasi modern.
Berikut adalah beberapa alasan utama memilih Jurusan Penyiaran Digital:
- Selain berkarier di stasiun TV dan radio, banyak agensi pemasaran digital dan perusahaan teknologi mencari lulusan jurusan ini. Kamu juga bisa berkarier sebagai pencipta konten secara independen.
- Memilih Jurusan Penyiaran Digital berarti juga mempersiapkan diri menghadapi tantangan produksi konten di era modern. Hal ini juga menyiapkanmu untuk selalu adaptif dengan perkembangan teknologi terbaru.
- Media digital memungkinkan kreator untuk bereksperimen tanpa batas dan menyuarakan pemikiran dengan lebih bebas.
- Keterampilan yang tepat akan membawa para pencipta konten mencapai audiens global. Ini juga menjadi ruang pendapatan yang lebih tinggi, mulai dari iklan, sponsor, penjualan produk, hingga afiliasi dengan brand tertentu.
Singkatnya, Jurusan Digital Content Broadcasting menawarkan jalan menuju karir yang dinamis. Tidak hanya itu, kamu juga memiliki peluang yang luas di dunia yang serba digital ini.
Bagaimana Prospek Kerja Jurusan Broadcasting?
Prospek kerja sebagai lulusan jurusan Penyiaran, terutama Digital Broadcasting cukup menjanjikan. Kisaran gaji content creator entry level sendiri berkisar antara Rp3.500.000 hingga Rp6.000.000 per bulan, tergantung lokasi dan perusahaannya.[1]
Sementara itu, berkarier sebagai broadcaster di luar negeri menunjukkan peluang yang lebih menggiurkan. Gaji rata-ratanya ada di kisaran USD 53.000 – USD 79.000.[2]
Hal ini tentu semakin menegaskan bahwa Jurusan Broadcasting menawarkan prospek karier solid dan gemilang. Apalagi kebutuhan konten digital saat ini semakin meningkat, kuliah dan memiliki gelar dari jurusan Penyiaran Digital menjadi hal yang menguntungkan.
Digital Content Broadcasting di Telkom University
Lalu, kuliah Jurusan Broadcasting di mana? Telkom University menawarkan pendidikan unggul di bidang penyiaran konten digital – berada dalam Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial. Menariknya, fokus utama dari kurikulumnya adalah penelitian dan kewirausahaan.
Dengan visi menjadi program studi terdepan, program ini mengusung dosen-dosen berkualitas, laboratorium modern, dan kerja sama industri yang solid.
Selain mendukung pembelajaran, hal ini juga mengoptimalkan pengembangan mahasiswanya. Dengan begitu, lulusan juga memiliki keahlian yang relevan dengan kebutuhan industri kreatif di era digital saat ini.
Lebih dari apa pun, Digital Content Broadcasting Telkom University menawarkan pendidikan dan praktik yang relevan. Tidak hanya memenuhi kebutuhan industri, mahasiswa memiliki bekal cukup untuk menjadi kreator independen yang berilmu.
Yuk, jadi bagian dari revolusi digital dan #CreatingTheFuture bersama Tel-U! Daftar langsung di situs web Telkom University atau konsultasi via Zoom dengan tim yang akan mengarahkanmu. Universitas swasta terbaik di Indonesia adalah tempat yang tepat untuk memulai perjalananmu di Jurusan Broadcasting.