Di zaman serba digital seperti sekarang ini, sebagian besar orang lebih memilih belanja secara online. Tapi, tahukah kamu, cara belanja yang mudah dan cepat ini bisa kamu lakukan berkat adanya proses digital supply chain.
Digital supply chain merupakan teknologi digitalisasi industri 4.0 yang memegang peran vital dalam pemenuhan kebutuhan banyak orang. Saking krusialnya, industri ini menyimpan banyak peluang kerja dan bisnis yang potensial. Ayo, cari tahu lebih dalam tentang digital supply chain.
Apa yang Dimaksud Supply Chain?
Pernahkah kamu bertanya-tanya, baju yang sedang kamu pakai itu berasal dari mana? Apakah kamu langsung memakainya setelah baju tersebut diproduksi di pabrik?
Tentu saja tidak. Faktanya, baju tersebut melalui proses panjang sebelum tiba di tanganmu, dan proses ini disebut dengan supply chain, alias rantai pasok.
Rantai pasok merujuk pada serangkaian proses yang diperlukan untuk memindahkan produk dari pemasok (supplier) ke konsumen. Aliran dalam supply chain melibatkan banyak aspek, seperti:
- Pengadaan bahan baku
- Perencanaan produk
- Produksi produk
- Penyimpanan barang dan pengelolaan stok
- Pemasaran
- Pendistribusian produk hingga ke tangan konsumen
Dalam tahapan rantai pasok tradisional, hampir seluruh proses dilakukan secara manual dan berurutan. Jadi, apa yang terjadi di salah satu tahapan rantai pasok akan memengaruhi tahapan lainnya.
Akibatnya, jika terjadi kendala di salah satu tahapan proses, maka kemungkinan besar tahapan lain akan ikut terganggu. Hal ini bisa berimbas pada banyak hal, mulai dari keterlambatan produksi hingga kerugian biaya.
Pentingnya Digitalisasi Supply Chain
Di era digitalisasi seperti sekarang, penggunaan model supply chain tradisional tidak lagi relevan untuk menjawab kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, terjadi revolusi industri 4.0, di mana banyak industri yang mulai beralih ke model digital supply chain.
Digital supply chain merupakan bentuk transformasi teknologi di seluruh tahapan rantai pasok. Proses ini melibatkan berbagai teknologi digitalisasi industri 4.0, misalnya penggunaan internet, data analytics, artificial intelligence, otomasi dengan robot, dan masih banyak lagi.
Mengganti model rantai pasok tradisional ke digital dapat menciptakan banyak keuntungan, seperti:
1. Meningkatkan Transparansi
Dengan digitalisasi, seluruh pihak yang terlibat dalam proses rantai pasok dapat memantau produk secara real-time di setiap tahapan, mulai dari proses produksi hingga pengiriman barang ke konsumen.
2. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Berkat peningkatan transparansi, setiap pihak rantai pasok bisa mengambil keputusan dan meningkatkan koordinasi dengan lebih cepat dan tepat. Selain itu, digitalisasi juga dapat meminimalkan kesalahan yang menyebabkan produktivitas terhambat.
3. Berpotensi Memangkas Biaya
Peningkatan efisiensi yang terjadi karena digitalisasi rantai pasok berpotensi mengurangi biaya operasional secara signifikan. Hal ini berpotensi membuat supplier mendapat keuntungan lebih tinggi.
4. Bisa Memproyeksi Kebutuhan Konsumen
Dengan beralih ke model digital, setiap pihak dalam rantai pasok bisa memanfaatkan penggunaan big data untuk memprediksi kebutuhan konsumen dengan tepat. Strategi ini membantu meningkatkan relevansi dan menjawab kebutuhan konsumen.
5. Bisa Mengelola Stok Lebih Baik
Dengan membuat prediksi kebutuhan konsumen, perusahaan dapat mengelola stok dengan lebih tepat untuk mencegah stok yang kurang atau berlebih. Hal ini bisa membuat proses penyimpanan jadi lebih efisien dan murah.
6. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
Digitalisasi rantai pasok memungkinkan perusahaan untuk jadi lebih dekat dengan pelanggan, serta dapat menjawab kebutuhan konsumen dengan cepat dan tepat. Hal ini tentu berpotensi meningkatkan kepuasaan dan membuat konsumen lebih loyal terhadap perusahaan.
7. Peningkatan Inovasi dan Kolaborasi
Digitalisasi dapat memudahkan setiap pihak dalam rantai pasok untuk melakukan kolaborasi dan integrasi. Hal ini berpotensi mempercepat terciptanya inovasi-inovasi baru yang dapat memajukan industri rantai pasok secara keseluruhan.
Manajemen Logistik, Opsi Karier Prospektif untuk Masa Depan
Kelancaran proses digital supply chain sangat bergantung pada proses manajemen logistik yang efektif dan efisien. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan proses pemindahan produk dari produsen, ke tempat penyimpanan, hingga ke konsumen.
Maka dari itu, mengejar karier atau peluang bisnis di bidang manajemen logistik bisa jadi opsi yang ideal untuk masa depan.
Apalagi, kemajuan teknologi serta efisiensi e-commerce memberi kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi, baik di skala regional hingga global. Hal ini tentu memberi kesempatan bagi perusahaan manajemen logistik untuk mengambil peran.
Belajar Manajemen Logistik di Jurusan Teknik Logistik Telkom University
Kalau kamu tertarik menggeluti bidang manajemen logistik, kamu bisa memilih S1 Digital Supply Chain Telkom University
Jurusan yang bernaung di bawah Fakultas Rekayasa Industri, Jurusan Teknik Logistik ini akan mengajari kamu aspek-aspek yang ada dalam bidang logistik, mulai dari infrastruktur, cara pengelolaan, digitalisasi, hingga pengenalan regulasi.
Dalam proses pembelajarannya, Telkom University akan membekali ilmu dengan berkiblat kepada keilmuan e-logistics dan teknologi informasi, agar kamu siap menghadapi tantangan di era globalisasi.
Beberapa mata kuliah yang akan kamu dapatkan di jurusan Teknik Logistik Tel-U adalah:
- Computer Programming
- Kalkulus
- Kimia
- Fisika
- Bisnis Digital dan E-commerce
- Sistem Transportasi
- Pengelolaan Rantai Pasok
- dan masih banyak lagi
Masuk jurusan Manajemen Logistik Telkom University merupakan gerbang pertama bagi kamu yang ingin meraih karier gemilang, terutama dalam bidang digital supply chain. Ayo #RaihMasaDepanmu bersama Tel-U dan daftar sekarang juga!